DPR akan Bagi 30.000 Paket Natal Nias, Proyek "RSU" Baru Terancam Batal -
Gunungsitoli (SIB)
Presiden RI Dr H Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan akan membagikan bingkisan paket natal dan tahun baru kepada 30.000 warga pengungsi korban bencana alam gempa bumi di Nias, pada Perayaan Natal Bersama Masyarakat Nias pada Minggu 25 Desember pekan ini, sementara proyek pembangunan rumah sakit umum (RSU) baru yang semula telah dipersiapkan, tampaknya akan batal diresmikan Presiden pada hari tersebut.
Utusan khusus Presiden RI Mayjen TNI (Purn) TB Silalahi menyatakan seluruh bingkisan Natal dan Tahun Baru itu sudah ada di Nias dan langsung dibagikan kepada masyarakat melalui gereja-gereja setempat yang dikordinir oleh pihak pemerintah kabupaten (Pemkab Nias). Sehingga, pada perayaan Natal Bersama pada Minggu 25 Desember nanti, penyerahan bingkisan oleh Presiden RI hanya berupa simbolis kepada masyarakat Nias.
“Perayaan Natal Bersama Masyarakat Nias yang dihadiri langsung oleh Presiden RI tahun ini merupakan momentum penting dalam masa pemulihan dan pembangunan kembali (rebuilt) Nias setelah dilanda bencana persis setahun lalu. Kedatangan presiden yang ketiga kalinya ke Nias, menunjukkan betapa peduli dan besarnya kasih pemimpin (Presiden ) kepada masyarakat atau daerah Nias,” ungkap TB Silalahi di Gunung Sitoli, Kamis (22/12).
Dia mengutarakan hal itu pada rapat kordinasi terpadu ditenda raksasa kompleks Lapangan Pelita kota Gunungsitoli. Hadir antara lain Staf Khusus Presiden RI Kombes Pol Raja Poltak Simamora, Bupati Nias Binahati B Baeha, Wakil Bupati Nias Agus Herdian Mendrofa yang juga Ketua Panitia Natal Bersama Masyarakat Nias 2005, Kepala Dinas Jalan & Jembatan Propinsi Sumut Ir Roslila Sitompul, Pendeta B Laia dari BNKP Teluk Dalam Nias Selatan, Kepala Badan Rekonstruksi & Rehabilitasi (BRR) Nias William Sabandar, Danrem 023 Kawal Samudera Eddy Haryanto, Dandim 0213 Nias Letkol Martua Sihotang, Wakapolres Nias Kombes Pol Mursid Saleh, Kabag Umum Pemkab Nias Baziduhu Ziliwu, serta sejumlah kepada dinas dan aparat terkait plus para pasukan pengaman presiden (Paspamres).
Rapat yang semula akan digelar di aula Pendopo Pemkab Nias itu, tampak menarik perhatian para peserta rapat, terutama karena sorotan para pejabat dari Jakarta terhadap kinerja BRR Nias. Soalnya, kondisi pemukiman sementara berupa rumah-rumah petak (knock down) bagi 200-an KK warga pengungsi khususnya yang terletak di lima titik lokasi utama, hingga tiga hari menjelang kedatangan Presiden (H-3) ternyata belum rampung. Pihak BRR dikecam keras pada rapat itu, baik karena kondisi penanganan infrastruktur yang belum tuntas, pembangunan perumahan sementara yang lamban, juga karena kordinasi yang tak optimal. ”Bahkan, rencana peresmian RSU Gunung Sitoli tak bisa diagendakan. Sangatlah riskan bagi Presiden untuk meresmikan proyek atau objek kalau masih dalam bentuk masterplan (maket) saja. Bagaimana kalau nanti RSU baru itu tak jadi dibangun, apalagi biayanya belum terkumpul semua,” ujar pejabat utusan presiden yang juga mendampingi TB Silalahi.
Menanggapi hal ini, Kepala BRR Perwakilan Nias William Sabandar dengan nada seperti tak bersalah menyatakan pihaknya mengalami sangat banyak kendala di lapangan dalam mensosialisasikan proyek-proyek BRR untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana selama hampir setahun ini. Padahal Kepala Bagian Humas Pemkab Nias S Yan Zebua, kepada SIB di kantornya, semula diagendakan Presiden akan meresmikan pemukiman sementara untuk 200-an warga pengungsi daerah ini. Lalu, soal rencana pembangunan gedung RSU baru, William menyebutkan dana yang dibutuhkan mencapai Rp 43 miliar, namun yang terkumpul masih Rp 30 miliar dari pihak donatur Mercy Malaysia. Sedangkan kendala dalam pembangunan pemukiman sementara adalah material yang tak serentak sampainya ke Nias dari negara asal donatur.
“Masalah sebenarnya pada pemukiman sementara adalah, bahan kayu untuk pelengkap kerangka rumah-rumah petak itu belum tiba dari Australia, padahal kerangkanya sudah dipasang. Jadi, pihak Australia pesan kepada kami agar mencari kayu dari lokasi terdekat. Kami pesan ke Sibolga. Nah, barang (kayu-kayu) itu sudah dapat di Sibolga, tapi nyatanya tak ada kapal yang bisa mengangkutnya ke Gunungsitoli, termasuk kapal feri,” ujar rekan kerja William Sabandar sembari mengatakan soal kritik dan kecaman terhadap suatu kinerja, merupakan hal biasa.
Gunungsitoli (SIB)
Presiden RI Dr H Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan akan membagikan bingkisan paket natal dan tahun baru kepada 30.000 warga pengungsi korban bencana alam gempa bumi di Nias, pada Perayaan Natal Bersama Masyarakat Nias pada Minggu 25 Desember pekan ini, sementara proyek pembangunan rumah sakit umum (RSU) baru yang semula telah dipersiapkan, tampaknya akan batal diresmikan Presiden pada hari tersebut.
Utusan khusus Presiden RI Mayjen TNI (Purn) TB Silalahi menyatakan seluruh bingkisan Natal dan Tahun Baru itu sudah ada di Nias dan langsung dibagikan kepada masyarakat melalui gereja-gereja setempat yang dikordinir oleh pihak pemerintah kabupaten (Pemkab Nias). Sehingga, pada perayaan Natal Bersama pada Minggu 25 Desember nanti, penyerahan bingkisan oleh Presiden RI hanya berupa simbolis kepada masyarakat Nias.
“Perayaan Natal Bersama Masyarakat Nias yang dihadiri langsung oleh Presiden RI tahun ini merupakan momentum penting dalam masa pemulihan dan pembangunan kembali (rebuilt) Nias setelah dilanda bencana persis setahun lalu. Kedatangan presiden yang ketiga kalinya ke Nias, menunjukkan betapa peduli dan besarnya kasih pemimpin (Presiden ) kepada masyarakat atau daerah Nias,” ungkap TB Silalahi di Gunung Sitoli, Kamis (22/12).
Dia mengutarakan hal itu pada rapat kordinasi terpadu ditenda raksasa kompleks Lapangan Pelita kota Gunungsitoli. Hadir antara lain Staf Khusus Presiden RI Kombes Pol Raja Poltak Simamora, Bupati Nias Binahati B Baeha, Wakil Bupati Nias Agus Herdian Mendrofa yang juga Ketua Panitia Natal Bersama Masyarakat Nias 2005, Kepala Dinas Jalan & Jembatan Propinsi Sumut Ir Roslila Sitompul, Pendeta B Laia dari BNKP Teluk Dalam Nias Selatan, Kepala Badan Rekonstruksi & Rehabilitasi (BRR) Nias William Sabandar, Danrem 023 Kawal Samudera Eddy Haryanto, Dandim 0213 Nias Letkol Martua Sihotang, Wakapolres Nias Kombes Pol Mursid Saleh, Kabag Umum Pemkab Nias Baziduhu Ziliwu, serta sejumlah kepada dinas dan aparat terkait plus para pasukan pengaman presiden (Paspamres).
Rapat yang semula akan digelar di aula Pendopo Pemkab Nias itu, tampak menarik perhatian para peserta rapat, terutama karena sorotan para pejabat dari Jakarta terhadap kinerja BRR Nias. Soalnya, kondisi pemukiman sementara berupa rumah-rumah petak (knock down) bagi 200-an KK warga pengungsi khususnya yang terletak di lima titik lokasi utama, hingga tiga hari menjelang kedatangan Presiden (H-3) ternyata belum rampung. Pihak BRR dikecam keras pada rapat itu, baik karena kondisi penanganan infrastruktur yang belum tuntas, pembangunan perumahan sementara yang lamban, juga karena kordinasi yang tak optimal. ”Bahkan, rencana peresmian RSU Gunung Sitoli tak bisa diagendakan. Sangatlah riskan bagi Presiden untuk meresmikan proyek atau objek kalau masih dalam bentuk masterplan (maket) saja. Bagaimana kalau nanti RSU baru itu tak jadi dibangun, apalagi biayanya belum terkumpul semua,” ujar pejabat utusan presiden yang juga mendampingi TB Silalahi.
Menanggapi hal ini, Kepala BRR Perwakilan Nias William Sabandar dengan nada seperti tak bersalah menyatakan pihaknya mengalami sangat banyak kendala di lapangan dalam mensosialisasikan proyek-proyek BRR untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana selama hampir setahun ini. Padahal Kepala Bagian Humas Pemkab Nias S Yan Zebua, kepada SIB di kantornya, semula diagendakan Presiden akan meresmikan pemukiman sementara untuk 200-an warga pengungsi daerah ini. Lalu, soal rencana pembangunan gedung RSU baru, William menyebutkan dana yang dibutuhkan mencapai Rp 43 miliar, namun yang terkumpul masih Rp 30 miliar dari pihak donatur Mercy Malaysia. Sedangkan kendala dalam pembangunan pemukiman sementara adalah material yang tak serentak sampainya ke Nias dari negara asal donatur.
“Masalah sebenarnya pada pemukiman sementara adalah, bahan kayu untuk pelengkap kerangka rumah-rumah petak itu belum tiba dari Australia, padahal kerangkanya sudah dipasang. Jadi, pihak Australia pesan kepada kami agar mencari kayu dari lokasi terdekat. Kami pesan ke Sibolga. Nah, barang (kayu-kayu) itu sudah dapat di Sibolga, tapi nyatanya tak ada kapal yang bisa mengangkutnya ke Gunungsitoli, termasuk kapal feri,” ujar rekan kerja William Sabandar sembari mengatakan soal kritik dan kecaman terhadap suatu kinerja, merupakan hal biasa.
NAtal Spektakuler
Perayaan Natal Bersama Masyarakat Nias 2005 di Gunungsitoli akan berlangsung dengan gaya spektakuler, baik dari aspek properti (perlengkapan dan peralatan), materi (bentuk acara dan para pelakon), dan juga dari aspek seremoni (peserta dan undangan).
Sebagaimana disaksikan SIB di areal lapangan Pelita, tenda raksasa seluas lapangan bola dengan ketinggian atap tenda bagian tengah (panggung) yang mencapai 10-12 meter tampak terpasang kokoh dengan kerangka tiang-tiang besi. Panggung besar dengan dekorasi berlatar belakang ‘alam bersih atau cuaca bagus berlintas pelangi’ plus foto-foto poster kenangan bencana alam gempa bumi yang dikunjungi Presiden RI bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono 31 Maret lalu, tampak berdiri megah bagaikan panggung konser musik kelas dunia.
“Perangkat sound system-nya saja ukuran 50.000 Watt, kalau hujan deraspun takkan tergganggu suaranya. Saya yakin acara Natal ini akan membangkitkan semangat dan harapan anak-anak atau warga Nias setelah dilanda bencana. Kita akan lakukan yang terbaik sebagaimana perhatian dan kepedulian Presiden SBY. Hebat Nias ini, sudah tiga kali Presiden datang ke sini. Ke kampung saya saja baru dua kali,” papar TB Silalahi sembari mengacungkan jempolnya ke arah para prajurit TNI dari kesatuan Yonif 125 Simbisa dan TNI setempat atas kinerjanya yang membangun tenda raksasa itu dengan gerak cepat dan tepat waktu.
Kepada SIB sesuai rapat kordinasi, utusan khusus Presiden RI Mayjen TNI (Purn) TB Sialahi selaku penanggung jawab perayaan Natal Bersama Masyarakat Nias 2005 menyebutkan pihaknya telah menyiapkan 5.000 undangan Natal yang hanya bisa digunakan secara perorangan (satu undangan untuk satu orang). Dia juga menyebutkan sejumlah menteri juga akan turut dalam rombongan Presiden SBY, baik untuk kunjungan Natal ke Nias, maupun untuk kunjungan peringatan satu tahun bencana tsunami di Aceh keesokan harinya.
Dari copy agenda acara kunjungan Presiden RI ke Nias & NAD bersifat ‘Terbatas’ yang diperoleh SIB Rabu (21/12) kemarin, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono serta Plt Gubsu Drs Rudolf Pardede dan isteri plus rombongan, akan tiba di Bandara Binaka Gunungsitoli Nias pada pukul 11.00 dengan pesawat khusus kepresidenan (Dash 7) dari Pangkalan TNI Apron Kelapa Sawit Polonia Medan. Rombongan Presiden setibanya di Nias akan disambut Bupati Nias Binahati B Baeha, Ketua DPRD Nias dan Muspida Kab. Nias.
Beberapa menteri yang disebut-sebut akan turut serta ke Nias adalah Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah, Menteri Kesehatan Siti Fadillah, dan Ketua Umum BRR Kuntoro Mangkusubroto. Selain sejumlah menteri, bersama rombongan juga disebut turut serta Dr Mochtar Pakpahan SH MA, Wakil Presiden Kofederasi Buruh Sedunia (World Labour Council) yang juga Ketua Umum Partai Buruh di Indonesia. Hal ini dibenarkan Mochtar Pakpahan ketika dikonfirmasi SIB langsung ke pesawat HP-nya maupun melalui Ketua DPC Partai Buruh Sosial Demokrat (PBSD) Kab Nias H Harefa secara terpisah. Ketika ditanyakan dalam kapasitas apa Mochtar ikut, dia hanya menyebutkan untuk ikut bor Natal bersama Presiden di Nias.
“Bukan hanya karena acara Natal yang dihadiri Presiden sehingga nilai Natal itu tampak spektakuler, Nias dengan kondisi pasca bencana yang tengah menjalani rehabilitasi dan rekonstruksi, sangat wajar kalau terus dikunjungi banyak orang dari mana saja. Hanya saja, momen perayaan Natal di daerah Nias yang dihadiri kepala daerah ini akan menjadi momen pemulih bahwa Nias ke depan bukan hanya sebagai pulau wisata, tetapi juga pulau iman,” papar Mochtar Pakpahan kepada SIB melalui HP-nya. (A14/LZ/f)
Perayaan Natal Bersama Masyarakat Nias 2005 di Gunungsitoli akan berlangsung dengan gaya spektakuler, baik dari aspek properti (perlengkapan dan peralatan), materi (bentuk acara dan para pelakon), dan juga dari aspek seremoni (peserta dan undangan).
Sebagaimana disaksikan SIB di areal lapangan Pelita, tenda raksasa seluas lapangan bola dengan ketinggian atap tenda bagian tengah (panggung) yang mencapai 10-12 meter tampak terpasang kokoh dengan kerangka tiang-tiang besi. Panggung besar dengan dekorasi berlatar belakang ‘alam bersih atau cuaca bagus berlintas pelangi’ plus foto-foto poster kenangan bencana alam gempa bumi yang dikunjungi Presiden RI bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono 31 Maret lalu, tampak berdiri megah bagaikan panggung konser musik kelas dunia.
“Perangkat sound system-nya saja ukuran 50.000 Watt, kalau hujan deraspun takkan tergganggu suaranya. Saya yakin acara Natal ini akan membangkitkan semangat dan harapan anak-anak atau warga Nias setelah dilanda bencana. Kita akan lakukan yang terbaik sebagaimana perhatian dan kepedulian Presiden SBY. Hebat Nias ini, sudah tiga kali Presiden datang ke sini. Ke kampung saya saja baru dua kali,” papar TB Silalahi sembari mengacungkan jempolnya ke arah para prajurit TNI dari kesatuan Yonif 125 Simbisa dan TNI setempat atas kinerjanya yang membangun tenda raksasa itu dengan gerak cepat dan tepat waktu.
Kepada SIB sesuai rapat kordinasi, utusan khusus Presiden RI Mayjen TNI (Purn) TB Sialahi selaku penanggung jawab perayaan Natal Bersama Masyarakat Nias 2005 menyebutkan pihaknya telah menyiapkan 5.000 undangan Natal yang hanya bisa digunakan secara perorangan (satu undangan untuk satu orang). Dia juga menyebutkan sejumlah menteri juga akan turut dalam rombongan Presiden SBY, baik untuk kunjungan Natal ke Nias, maupun untuk kunjungan peringatan satu tahun bencana tsunami di Aceh keesokan harinya.
Dari copy agenda acara kunjungan Presiden RI ke Nias & NAD bersifat ‘Terbatas’ yang diperoleh SIB Rabu (21/12) kemarin, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono serta Plt Gubsu Drs Rudolf Pardede dan isteri plus rombongan, akan tiba di Bandara Binaka Gunungsitoli Nias pada pukul 11.00 dengan pesawat khusus kepresidenan (Dash 7) dari Pangkalan TNI Apron Kelapa Sawit Polonia Medan. Rombongan Presiden setibanya di Nias akan disambut Bupati Nias Binahati B Baeha, Ketua DPRD Nias dan Muspida Kab. Nias.
Beberapa menteri yang disebut-sebut akan turut serta ke Nias adalah Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah, Menteri Kesehatan Siti Fadillah, dan Ketua Umum BRR Kuntoro Mangkusubroto. Selain sejumlah menteri, bersama rombongan juga disebut turut serta Dr Mochtar Pakpahan SH MA, Wakil Presiden Kofederasi Buruh Sedunia (World Labour Council) yang juga Ketua Umum Partai Buruh di Indonesia. Hal ini dibenarkan Mochtar Pakpahan ketika dikonfirmasi SIB langsung ke pesawat HP-nya maupun melalui Ketua DPC Partai Buruh Sosial Demokrat (PBSD) Kab Nias H Harefa secara terpisah. Ketika ditanyakan dalam kapasitas apa Mochtar ikut, dia hanya menyebutkan untuk ikut bor Natal bersama Presiden di Nias.
“Bukan hanya karena acara Natal yang dihadiri Presiden sehingga nilai Natal itu tampak spektakuler, Nias dengan kondisi pasca bencana yang tengah menjalani rehabilitasi dan rekonstruksi, sangat wajar kalau terus dikunjungi banyak orang dari mana saja. Hanya saja, momen perayaan Natal di daerah Nias yang dihadiri kepala daerah ini akan menjadi momen pemulih bahwa Nias ke depan bukan hanya sebagai pulau wisata, tetapi juga pulau iman,” papar Mochtar Pakpahan kepada SIB melalui HP-nya. (A14/LZ/f)
Sumber: Hariansib Online, Jum'at, 23 Desember 2005
Title : DPR akan Bagi 30.000 Paket Natal Nias, Proyek "RSU" Baru Terancam Batal ► SEOer Mendem ►
URL : https://mixed-corner.blogspot.com/2005/12/dpr-akan-bagi-30000-paket-natal-nias_23.html
Jangan lupa untuk membagikan artikel DPR akan Bagi 30.000 Paket Natal Nias, Proyek "RSU" Baru Terancam Batal ini jika bermanfaat bagi sobat.
0 komentar | add komentar
Post a Comment